Posted in

Inovasi Lingkungan Makassar: Teba Dan Bank Sampah, Solusi Cerdas Kelurahan Atasi Sampah

Kelurahan di Makassar menghadirkan inovasi lingkungan melalui Teba dan bank sampah, menjadi solusi cerdas mengatasi permasalahan sampah warga.

Inovasi Lingkungan Makassar: Teba Dan Bank Sampah, Solusi Cerdas Kelurahan Atasi Sampah

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengusung gagasan revolusioner pengelolaan sampah kelurahan melalui program “Jumat Bersih”. Setiap kelurahan diminta menghadirkan “teba” dan mengaktifkan bank sampah. Inisiatif ini bertujuan mengurangi volume sampah, menciptakan nilai ekonomis dari limbah organik, serta memperkuat ikatan sosial antarwarga.

Berikut ini rangkuman berbagai informasi menarik lainnya dan relevan yang bisa menambah wawasan Anda ada di Info Kejadian Makassar.

Inovasi Lubang Komunal Pengolah Sampah Organik

Munafri Arifuddin memperkenalkan konsep “teba” sebagai solusi inovatif dalam pengelolaan sampah organik. Teba adalah singkatan dari Tempat Pembuangan Sampah Organik, yang dirancang untuk dikelola secara komunal di setiap kelurahan. Konsep ini diharapkan dapat menjadi pusat pengolahan limbah rumah tangga di lingkungan setempat.

Fungsi utama teba adalah sebagai lubang pengolahan sampah organik menjadi kompos. Dengan metode yang sederhana, sampah organik akan ditimbun bersama material kering seperti daun. Proses ini akan mengurai sampah menjadi pupuk kompos yang kaya nutrisi, siap digunakan untuk menyuburkan tanaman.

Wali Kota menjelaskan bahwa dalam beberapa bulan, warga dapat memanen pupuk kompos dari teba mereka. Hasil panen ini tidak hanya bisa dimanfaatkan sendiri oleh warga untuk tanaman di rumah, tetapi juga dapat dibagikan atau bahkan dijual. Ini memberikan nilai tambah ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat sekitar.

Peran Penting Satgas Drainase Dan Penertiban Saluran Air

Selain pengelolaan sampah, Munafri menyoroti peran Satgas Drainase, yang tidak hanya membersihkan saluran air tetapi juga mengidentifikasi dan melaporkan titik rawan penyumbatan. Laporan ini menjadi dasar perencanaan proyek pemerintah untuk mengatasi masalah banjir secara efektif.

Wali Kota juga memberikan instruksi tegas kepada para lurah untuk memastikan tidak ada pedagang atau bangunan liar yang menutup saluran air. Penutupan saluran air oleh pihak yang tidak bertanggung jawab seringkali menjadi penyebab utama banjir dan genangan. Oleh karena itu, penertiban ini menjadi prioritas untuk menjaga kelancaran aliran air.

Langkah ini adalah bagian dari upaya komprehensif Pemerintah Kota Makassar dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Dengan sinergi antara pengelolaan sampah dan pemeliharaan drainase, diharapkan masalah-masalah lingkungan yang sering dihadapi kota dapat diminimalisir secara signifikan.

Baca Juga: Kapal Ambulans Hilang di Selat Makassar, Pencarian Masuk Hari Kelima

Memperkuat Silaturahmi Dan Keamanan Lingkungan

Inovasi Lingkungan Makassar: Teba Dan Bank Sampah, Solusi Cerdas Kelurahan Atasi Sampah

Gerakan “Jumat Bersih” yang dipimpin langsung oleh Munafri bukan hanya tentang kebersihan lingkungan semata. Kegiatan ini juga menjadi sarana strategis untuk memperkuat tali silaturahmi antarwarga. Melalui kebersamaan dalam membersihkan lingkungan, interaksi sosial antar tetangga akan meningkat, menciptakan rasa kekeluargaan yang lebih erat.

Lebih dari itu, Jumat Bersih juga berfungsi sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah. Ketika warga berkumpul dan berinteraksi, mereka secara tidak langsung membangun komunitas yang lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Hal ini dapat mencegah hal-hal negatif seperti kenakalan remaja atau tindak kriminalitas.

Munafri mengajak seluruh warga untuk menjadikan kebersihan dan kepedulian lingkungan sebagai budaya bersama, dimulai dari rumah masing-masing. Dengan kesadaran kolektif ini, ia optimis Makassar dapat menjadi kota yang bersih, sehat, rukun, dan berkelanjutan di masa depan.

Mengubah Limbah Menjadi Nilai Ekonomis

Sejalan dengan konsep teba, Munafri juga menekankan pentingnya mengaktifkan bank sampah di setiap kelurahan. Bank sampah berfungsi sebagai wadah untuk menampung sampah anorganik yang dapat didaur ulang. Dengan demikian, sampah yang biasanya hanya dibuang dapat memiliki nilai ekonomis.

Pengelolaan bank sampah secara aktif akan mendorong partisipasi warga untuk memilah sampah dari rumah tangga mereka. Sampah yang sudah terpilah, seperti plastik, kertas, dan logam, kemudian dapat disetorkan ke bank sampah. Hal ini secara langsung mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir.

Selain manfaat lingkungan, bank sampah juga memberikan keuntungan finansial bagi warga. Sampah yang disetorkan akan dihargai dan dicatat dalam tabungan warga. Ini tidak hanya menjadi insentif, tetapi juga edukasi bahwa sampah bukanlah sekadar barang buangan, melainkan sumber daya yang bernilai.

Dapatkan update terkini, berita terpercaya, dan informasi pilihan tentang Makassar kami hadirkan setiap hari spesial untuk Anda, hanya di sini Info Kejadian Makassar.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari makassar.antaranews.com
  2. Gambar Kedua dari infokini.id