Posted in

Polisi Tangkap Ketua Geng Motor yang Lukai 2 Remaja di Makassar

Polisi tangkap ketua geng motor makassar kali ini, aksi kekerasan itu memakan korban dua remaja tak berdosa.

Polisi Tangkap Ketua Geng Motor yang Lukai 2 Remaja di Makassar

Polisi bergerak cepat dan berhasil meringkus dalang di balik insiden tersebut Ketua geng motor yang dikenal sadis dan tak kenal ampun. Insiden ini menjadi pengingat bahwa persoalan geng motor bukan sekadar masalah anak muda yang “salah pergaulan .

Aksi Brutal yang Berujung Luka Serius

Insiden ini terjadi di sebuah jalanan kota Makassar yang sebenarnya cukup ramai saat malam. Dua remaja, sebut saja inisial mereka AR (17) dan DN (16), saat itu hanya sedang nongkrong di pinggir jalan usai pulang dari sebuah acara komunitas motor mini. Tanpa disangka, segerombolan pengendara motor melaju kencang, membubarkan keramaian, dan menyerang secara tiba-tiba.

AR terkena sabetan senjata tajam di bagian lengan, sementara DN harus dilarikan ke rumah sakit dengan luka serius di bagian punggung. Kedua korban langsung dibawa ke IGD dan menjalani perawatan intensif.

“Serangan itu datang tiba-tiba, kami nggak tahu masalahnya apa. Tiba-tiba langsung disabet,” ujar salah satu saksi mata yang enggan disebutkan namanya.

Polisi Bergerak Cepat, Ketua Geng Tak Berkutik

Tak butuh waktu lama bagi aparat Kepolisian Polrestabes Makassar untuk menelusuri jejak pelaku. Berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan saksi, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku utama sebagai pemimpin salah satu geng motor yang memang sudah sering meresahkan warga.

Tersangka berinisial MS (22), yang dijuluki “Si Tanduk” oleh rekan-rekannya karena gaya rambut mohawk-nya yang mencolok, ditangkap dalam penggerebekan dini hari di sebuah rumah kontrakan di kawasan Tamalate, Makassar.

“Pelaku adalah ketua dari kelompok geng motor yang kerap membuat onar. Kami sudah kantongi identitasnya sejak laporan masuk dan langsung lakukan penangkapan tanpa perlawanan,” ujar Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto, dalam konferensi pers.

Saat ditangkap, MS tak berkutik. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk senjata tajam jenis parang, celurit, dan pakaian yang digunakan saat melakukan penyerangan.

Baca Juga: 7 Anggota Geng Motor Diduga Pembacokan Remaja di Makassar Ditangkap

Terungkap Motif Balas Dendam

Terungkap Motif Balas Dendam

Setelah menjalani pemeriksaan, MS mengaku bahwa aksi penyerangan itu merupakan bentuk balas dendam terhadap kelompok lain yang sempat berseteru dengan geng-nya beberapa waktu lalu. Namun, ironisnya, dua remaja korban sama sekali tidak terlibat dalam konflik antargeng tersebut.

“Ini salah sasaran. Mereka (korban) bukan dari kelompok mana pun. Mereka hanya ada di tempat yang salah, waktu yang salah,” ungkap Kanit Resmob Polrestabes Makassar, Iptu Arham.

Motif semacam ini bukan hal baru dalam dunia per-geng-an di kota besar. Rivalitas yang panas antara kelompok geng motor kerap mengaburkan batas antara ‘lawan’ dan ‘korban tak bersalah’. Dan tragisnya, seperti yang terjadi dalam kasus ini, warga sipil jadi pelampiasan kebrutalan.

Jerat Hukum Menanti Sang Pemimpin Geng

Atas perbuatannya, MS akan dijerat dengan sejumlah pasal berlapis. Selain pasal tentang penganiayaan berat, ia juga akan dikenakan pasal kepemilikan senjata tajam tanpa izin, serta pasal tentang tindakan kekerasan yang membahayakan keselamatan orang lain di ruang publik.

“Ancaman hukumannya bisa lebih dari 10 tahun penjara. Apalagi korban mengalami luka serius,” kata Kapolrestabes.

Tidak hanya itu, polisi kini juga tengah memburu anggota geng lainnya yang terlibat dalam aksi tersebut. Nama-nama mereka telah dikantongi, dan upaya penangkapan akan terus dilakukan dalam beberapa hari ke depan.

Masalah Lama yang Belum Tuntas

Kisah tentang geng motor di Makassar bukanlah hal baru. Sudah bertahun-tahun kelompok-kelompok liar ini meresahkan warga. Mereka muncul di malam hari, berkendara ugal-ugalan, membawa senjata tajam, dan tidak jarang terlibat dalam tawuran maupun aksi kejahatan jalanan.

“Ini semacam budaya kekerasan yang diwariskan dan dibiarkan berkembang. Selama tidak ada pendekatan menyeluruh dari aparat dan pemerintah, maka kelompok semacam ini akan terus muncul,” ujar pengamat sosial Dr. Rudiansyah dari Universitas Hasanuddin.

Pihak kepolisian sendiri menyatakan bahwa mereka tidak akan segan membubarkan kelompok-kelompok semacam ini. Razia kendaraan, patroli malam, hingga penyuluhan ke sekolah-sekolah pun mulai digiatkan lagi.

Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Makassar, termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Makassar sekarang juga.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari regional.kompas.com
  • Gambar Kedua dari www.kompas.tv