Wali Kota Makassar, Mohamad Ramdhan Pomanto, melarang penggunaan petasan dan konvoi motor saat perayaan Tahun Baru 2026 untuk menjaga keselamatan.
Larangan ini cegah kebakaran, kecelakaan, dan kemacetan, sekaligus mendorong warga menciptakan perayaan alternatif yang aman, kreatif, dan seru. Polisi siaga penuh dengan patroli dan sanksi tegas bagi pelanggar.
Temukan berbagai informasi menarik dan bermanfaat untuk menambah wawasan Anda, hanya di Info Kejadian Makassar
Wali Kota Makassar Larang Petasan dan Konvoi Tahun Baru
Wali Kota Makassar, Mohamad Ramdhan Pomanto, mengeluarkan larangan tegas terhadap penggunaan petasan dan konvoi motor saat perayaan Tahun Baru 2026. Keputusan ini diumumkan pada Kamis (18/12/2025) untuk menjaga ketertiban dan keselamatan warga di tengah euforia pergantian tahun. Langkah ini langsung menuai beragam respons dari masyarakat kota pelabuhan tersebut.
Ramdhan menekankan bahwa petasan sering memicu kebakaran dan cedera, sementara konvoi liar berpotensi menimbulkan kemacetan parah serta kecelakaan lalu lintas. “Kita rayakan tahun baru dengan aman dan bermakna, bukan dengan risiko nyawa,” tegasnya dalam konferensi pers di Balai Kota. Kebijakan ini berlaku mulai 31 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026.
Diharapkan, larangan ini mendorong kreativitas warga dalam merayakan tanpa bahaya. Polisi siap mengawasi pelaksanaan, dengan sanksi tegas bagi pelanggar. Makassar ingin jadi contoh kota modern yang prioritasin keselamatan.
Fakta di Balik Larangan Cegah Kebakaran dan Kecelakaan
Penggunaan petasan di Makassar kerap berujung tragedi, seperti kebakaran rumah dan luka bakar serius pada anak-anak. Data Satpol PP tahun lalu mencatat 25 insiden terkait petasan saat Tahun Baru, merugikan puluhan juta rupiah. Ramdhan tak ingin sejarah berulang di 2026.
Konvoi motor liar juga jadi momok, dengan ribuan pemuda berpacu di jalan raya tanpa helm lengkap. Kecelakaan fatal meningkat 40% pada malam tahun baru sebelumnya, menurut Dishub Makassar. Larangan ini jadi solusi preventif untuk lindungi generasi muda yang paling antusias.
Pemerintah kota telah koordinasi dengan Forkopimda untuk sosialisasi masif via medsos dan masjid. Tujuannya, ubah budaya perayaan jadi lebih aman dan inklusif bagi semua kalangan.
Baca Juga: Nenek Lumpuh Digotong Naik Bentor Demi Ambil Sembako di Makassar
Efek Positif Kebijakan Warga Pilih Cara Baru
Larangan ini justru memicu inovasi, seperti festival cahaya di Pantai Losari dan konser virtual bertema “Tahun Baru Aman”. Komunitas pemuda Makassar rencanakan nobar countdown dengan proyeksi LED raksasa, gratis untuk keluarga. “Lebih seru dan nggak bahaya,” ujar koordinator acara, Andi Faisal.
Pedagang petasan protes ringan, tapi banyak beralih jual lampion dan dekorasi LED yang ramah lingkungan. Dampak ekonomi tetap bergulir, dengan lonjakan penjualan atribut pesta aman. Wisatawan domestik pun antusias, lihat Makassar sebagai destinasi Tahun Baru berkelas.
Secara keseluruhan, kebijakan ini tingkatkan citra Makassar sebagai kota pintar. Warga diajak ikut jaga, laporkan pelanggaran via hotline Satpol PP. Keamanan jadi kemenangan bersama.
Penegakan Hukum dan Alternatif Seru Polisi Siaga Penuh
Satpol PP dan Polrestabes Makassar kerahkan 2.000 personel untuk patroli intensif mulai 29 Desember. Pelanggar petasan kena denda Rp500 ribu hingga penyitaan barang, sementara konvoi ilegal berujung tilang berat. “Kami tak main-main,” janji Kapolrestabes, Kombes Pol Dwi Hartono.
Alternatif menarik disediakan parade drone light show di Anjungan Losari, pesta kembang api digital, dan karavan mobil hias berizin. Komunitas seni siapkan pentas budaya Bugis-Makassar dengan tarian tradisional countdown. Semua gratis, aman, dan Instagramable.
Ikuti selalu informasi menarik dari kami setiap hari, dijamin terupdate dan terpercaya, hanya di Info Kejadian Makassar.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari makassar.antaranews.com