Posted in

Modus Licik di Makassar! Calon Mahasiswi NTT Jadi Korban Pelecehan

Nasib malang dialami seorang calon mahasiswi berinisial AP (19), asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Modus Licik di Makassar! Calon Mahasiswi NTT Jadi Korban Pelecehan

Kasus ini tidak hanya menyita perhatian publik, tetapi juga menjadi peringatan keras akan pentingnya kewaspadaan dan perlindungan bagi para pelajar dan mahasiswa, khususnya yang baru merantau di kota besar. Info Kejadian Makassar akan membahas kronologi kejadian, modus pelaku, serta upaya perlindungan bagi mahasiswa baru.

Modus Kejahatan yang Mengelabui

Menurut keterangan Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin, insiden tragis tersebut terjadi pada Selasa (10/6) di kamar kos pelaku yang berlokasi di Kecamatan Tamalate, Makassar. Pelaku yang diduga melakukan pelecehan adalah seorang pria berinisial IR, yang sebelumnya dikenal oleh korban.

“Korban adalah calon mahasiswa dari luar Sulawesi yang berencana melanjutkan pendidikan di salah satu universitas di Makassar. Ia datang melapor atas dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seseorang yang dikenalnya,” jelas Wahiduddin.

Kisah bermula ketika pelaku menawarkan tumpangan kepada AP untuk diantar ke kampus guna mengikuti tes penerimaan mahasiswa baru. Namun, saat dalam perjalanan, pelaku mengalihkan tujuan dan membawa korban ke kosannya dengan alasan ingin mandi sebentar. Modus ini sangat licik dan menipu, sebab korban percaya terhadap pelaku karena mengenalnya sebelumnya.

Kejadian Mencekam di Dalam Kos Pelaku

Sesampainya di kamar kos pelaku, IR diduga melakukan aksi pelecehan terhadap AP. Dalam situasi yang sangat berbahaya, korban ternyata menunjukkan keberanian luar biasa dengan berusaha melawan. Perlawanan tersebut akhirnya membuahkan hasil, dan AP berhasil meloloskan diri dari tempat kejadian dengan selamat.

“Korban sempat melawan dan berhasil meloloskan diri dari kamar kos tersebut,” ujar Wahiduddin kepada awak media.

Kejadian ini menggambarkan betapa pentingnya kesadaran akan bahaya dan keberanian untuk mempertahankan diri dalam situasi yang mengancam keselamatan. Meski demikian, pengalaman traumatis yang dialami AP tentu tidak bisa dianggap remeh dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.

Baca Juga:

Respon Cepat Polisi dan Proses Penyelidikan

Modus Licik di Makassar! Calon Mahasiswi NTT Jadi Korban Pelecehan

Setelah kejadian, AP melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes Makassar pada Kamis (12/6) sore, dua hari setelah pelecehan diduga terjadi. Polisi langsung melakukan penyelidikan atas laporan korban dan kini masih memburu pelaku yang hingga saat ini belum berhasil diamankan.

“Terduga pelaku masih dalam pencarian. Kami akan terus menindaklanjuti kasus ini,” pungkas Wahiduddin.

Penanganan cepat dari aparat kepolisian menjadi hal yang krusial untuk memberikan rasa keadilan dan perlindungan kepada korban. Selain itu, proses hukum yang transparan dan adil diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar lebih waspada dan mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.

Pentingnya Perlindungan Bagi Mahasiswa Baru & Perantau

Kasus ini membuka mata kita semua bahwa para mahasiswa baru dan perantau, terutama yang datang dari daerah jauh, rentan terhadap berbagai risiko, termasuk tindakan kriminal seperti pelecehan seksual. Mereka sering kali belum familiar dengan lingkungan baru dan belum memiliki jaringan sosial yang kuat sehingga mudah menjadi sasaran kejahatan.

Untuk itu, peran keluarga, lembaga pendidikan, serta masyarakat luas sangat penting dalam memberikan edukasi dan perlindungan bagi mahasiswa baru. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Pendidikan dan Sosialisasi: Universitas dan sekolah harus rutin memberikan edukasi mengenai bahaya pelecehan seksual dan cara menghindarinya. Edukasi ini termasuk mengenal modus kejahatan dan pentingnya menjaga komunikasi dengan keluarga.

  2. Jaringan Pendukung di Tempat Baru: Mahasiswa perantau dianjurkan membangun jaringan yang bisa dipercaya, seperti komunitas mahasiswa asal daerah yang sama atau organisasi kemahasiswaan, sehingga saat menghadapi masalah mereka memiliki tempat berbagi dan meminta bantuan.

  3. Akses Bantuan Darurat: Pihak kampus dan pemerintah daerah harus memastikan akses layanan darurat seperti hotline kekerasan seksual dan posko pengaduan yang mudah dijangkau dan responsif terhadap kebutuhan korban.

  4. Kewaspadaan dan Pelatihan Bela Diri: Memberikan pelatihan dasar bela diri atau teknik pengamanan diri bisa menjadi bekal penting bagi para calon mahasiswa agar siap menghadapi situasi berbahaya.

Kesimpulan

Kasus pelecehan yang menimpa calon mahasiswi AP di Makassar menjadi peringatan serius bagi semua pihak. Hal ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan perlindungan bagi pelajar serta mahasiswa baru, khususnya yang merantau dari daerah jauh.

Modus pelaku yang mengelabui korban dengan janji mengantar ke kampus justru berakhir dengan membawa korban ke tempat yang berbahaya. Hal ini menjadi gambaran nyata bahwa kejahatan bisa datang dari orang yang sudah dikenal sekalipun.

Penanganan cepat oleh pihak kepolisian dan keberanian korban melaporkan kejadian tersebut menjadi contoh baik dalam menghadapi kasus serupa. Namun, agar kasus seperti ini tidak terus berulang, diperlukan sinergi dari keluarga, lembaga pendidikan, aparat hukum, dan masyarakat untuk memberikan edukasi, perlindungan, dan dukungan penuh bagi mahasiswa baru.

Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk semua pelajar dan mahasiswa, agar mereka dapat mengejar cita-cita tanpa harus takut akan ancaman kekerasan atau pelecehan. Keadilan dan keselamatan harus menjadi hak setiap individu, terutama generasi muda yang sedang membangun masa depan bangsa.

Simak dan ikuti terus Info Kejadian Makassar untuk update lengkap seputar kasus modus licik di Makassar, dengan calon mahasiswi NTT yang jadi korban pelecehan dan berbagai informasi menarik lainnya setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari makassar.tribunnews.com
  2. Gambar Kedua dari www.detik.com