Isu dugaan suap Rp2 juta yang menyeret nama Polsek Tamalate Makassar viral di media sosial dan memicu kemarahan publik.
Polisi dituding melepas pelaku pencurian setelah menerima uang, namun pihak kepolisian membantah keras tuduhan tersebut. Melalui mekanisme restorative justice, polisi menegaskan penyelesaian kasus dilakukan secara damai tanpa transaksi apa pun.
Temukan berbagai informasi menarik dan bermanfaat untuk menambah wawasan Anda, hanya di Info Kejadian Makassar
Isu Suap Rp2 Juta, Polisi Makassar Disorot
Media sosial panas heboh tuduhan Polsek Tamalate Makassar bebaskan tiga remaja pencuri setelah diguyur uang Rp2 juta. Viralnya video dan cerita korban bikin netizen geram, tagar . Polsek buru-buru bantah, klaim pembebasan via restorative justice (RJ) murni damai tanpa suap.
Kanit Reskrim AKP Anwar tegas, Tidak ada uang tebusan, tidak ada transaksi apa pun! Tiga pelaku-FI (18), AS (18), dan FA (17)-ditangkap di Jalan Galesong Utara, Bonto Lebang, Takalar, pada Kamis (4/12). Setelah tiga hari pemeriksaan, korban dan keluarga pelaku sepakat berdamai Minggu (7/12).
Korban sendiri konfirmasi ke media “Polisi cepat proses, tak pernah minta uang. Saya syukur laporan diproses baik. Kasus ini jadi ujian transparansi polisi di era medsos, di mana tuduhan liar cepat menyebar.
Kronologi Penangkapan Remaja Pencuri Diburu di Takalar
Aksi pencurian ketiga remaja ini terendus polisi setelah korban laporkan kehilangan barang di Takalar. Patroli malam Polsek Tamalate curi-curi langkah ke Bonto Lebang, tangkap FI, AS, dan FA lengkap barang bukti. “Mereka akui perbuatan, tapi motifnya cuma iseng cari uang jajan.
Pemeriksaan awal tiga hari gelar semua fakta identitas, motif, dan kerugian korban. Tak ada kekerasan, hanya pencurian ringan yang tak sampai Rp10 juta. Keluarga pelaku datang minta damai, korban setuju setelah dapat ganti rugi sukarela.
Proses RJ resmi surat pencabutan laporan ditandatangani kedua pihak, saksi hadir. Anwar tekankan, “Ini bukan lepas tangan, tapi keadilan restoratif yang pulihkan hubungan korban-pelaku.
Baca Juga: Aksi Konvoi Geng Motor di Makassar Berakhir Diadang Polisi, Dua Ditembak
Restorative Justice, Polisi Tegaskan Tak Ada Suap
RJ jadi kunci penyelesaian korban maafkan pelaku setelah ganti rugi dan janji tak ulangi. Anwar jelas, Semua tanpa tekanan, tanpa imbalan, murni kesepakatan. Proses ini sesuai aturan polisi, cegah remaja masuk penjara dan bebani negara.
Tuduhan Rp2 juta muncul dari obrolan WhatsApp tak jelas, tapi polisi tunjukkan CCTV posko dan dokumen RJ transparan. Korban bilang, “Proses cepat, polisi ramah. Tak ada bicara uang sama sekali.” Netizen mulai ragu tuduhan setelah klarifikasi Anwar Selasa (16/12/2025).
Manfaat RJ pelaku ikut mediasi, pahami salah, korban puas tanpa sidang panjang. Kasus serupa di Sulsel capai 60% selesai damai tahun ini, hemat biaya negara miliaran.
Dampak Viral Kepercayaan Polisi Diuji Medsos
Heboh ini uji citra Polri di Sulawesi Selatan.Tangkap Lepas Berbayar capai 1 juta tweet, tapi klarifikasi Anwar mulai redam amarah. Kapolda Sulsel puji Polsek Tamalate, Proses RJ teladan, transparan penuh.
Korban anonimnya jadi saksi kunci, bilang polisi layani 24 jam. Pelaku kini bebas bersyarat, wajib lapor bulanan dan ikut konseling anti-kriminal. Masyarakat Takalar apresiasi Lebih baik damai daripada musuhan.
Ke depan, polisi janji live streaming RJ besar untuk cegah hoax. Kasus ini bukti medsos cepat tuduh, tapi fakta menang. Kepercayaan publik pulih, polisi tetap penjaga hukum adil.
Ikuti selalu informasi menarik dari kami setiap hari, dijamin terupdate dan terpercaya, hanya di Info Kejadian Makassar.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari detik.com