Truk sampah di TPA Antang Makassar mengalami antrean panjang hingga 17 jam, sebuah situasi yang disebabkan oleh rusaknya tujuh ekskavator.
Berikut Info Kejadian Makassar akan membahas penumpukan ini menghambat proses pembuangan sampah dan menimbulkan berbagai dampak negatif, mulai dari masalah lingkungan hingga sosial di masyarakat.
Krisis Antrean Truk Sampah di TPA Antang
Antrean truk sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar, telah mencapai titik kritis, menyebabkan penumpukan yang berlangsung hingga 17 jam. Situasi ini bukan hanya mengganggu operasional pengolahan sampah, tetapi juga menimbulkan keresahan di kalangan petugas dan masyarakat sekitar.
Puluhan truk terlihat mengantre panjang sejak pukul 13.40 WITA pada 11 Desember 2021, dengan para supir terpaksa menepi menunggu giliran membuang sampah. Kondisi ini sudah berlangsung selama empat hari berturut-turut pada Maret 2025. Dengan antrean truk sampah mencapai 1 km akibat TPA yang sudah kelebihan kapasitas dan akses jalan yang rusak.
Kerusakan Ekskavator dan Over Kapasitas
Pangkal masalah dari antrean panjang ini adalah rusaknya tujuh unit ekskavator yang vital dalam proses pemindahan dan penataan sampah di TPA Antang. Ekskavator merupakan alat berat esensial yang berfungsi untuk meratakan, mendorong, dan memadatkan sampah. Sehingga kapasitas TPA dapat dimaksimalkan dan proses pembuangan menjadi efisien.
Pada Desember 2021, Kepala UPTD TPA Tamangapa DLH Makassar, Rahim, menyampaikan alat berat ekskavator. Kerap mengalami kerusakan ringan dan membutuhkan beberapa jam untuk kembali normal setelah diservis. Beliau juga menambahkan bahwa ada 9 alat berat di TPA, dan usianya sudah lebih dari lima tahun sehingga kadang macet.
Baca Juga:
Dampak Lingkungan dan Sosial
Penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik di TPA Antang memiliki konsekuensi serius terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Sampah yang menumpuk akan menghasilkan bau tak sedap yang menyebar luas, dikeluhkan oleh warga Kota Makassar hingga tercium sampai di Kecamatan Rappocini.
Kondisi becek di dalam TPA selama musim hujan juga menyulitkan supir dan petugas. Dalam membuang sampah, membutuhkan kerja ekstra dalam proses pemilahan dan pembuangan. Terparah, antrean semakin mengular hingga ke luar TPA atau tepatnya di Jalan Borong Jambu ketika semua truk sampah dari kecamatan datang bersamaan.
Kendala Operasional dan Lalu Lintas
Antrean truk sampah yang mengular hingga 17 jam tidak hanya mengganggu operasional di dalam TPA, tetapi juga menimbulkan kemacetan parah di jalan menuju lokasi pembuangan sampah. Truk-truk yang menunggu seringkali memenuhi bahu jalan, menghambat arus lalu lintas normal dan menyebabkan frustrasi bagi pengendara lain.
Pada 14 Agustus 2023, belasan truk sampah terpaksa parkir di bahu jalan akibat aksi penutupan di dua titik pintu masuk pembuangan oleh Aliansi Masyarakat Manggala Peduli TPA Tamangapa. Sopir truk mengaku sudah tertahan selama beberapa jam dan dilarang masuk untuk membuang sampah.
Solusi Jangka Pendek dan Panjang
Untuk mengatasi krisis ini, diperlukan serangkaian solusi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, prioritas utama adalah mempercepat perbaikan ekskavator yang rusak. Jika perbaikan memakan waktu, opsi penyewaan ekskavator dari pihak ketiga bisa menjadi alternatif sementara untuk menjaga operasional TPA tetap berjalan.
Pengaturan jadwal pembuangan sampah juga perlu diubah karena jadwal saat ini mengakibatkan peningkatan jumlah. Armada sampah yang datang ke TPA secara bersamaan, menyebabkan antrean panjang. Selain itu, perbaikan darurat akses jalan menuju TPA juga penting untuk kelancaran arus truk sampah.
Kesimpulan
Krisis sampah di TPA Antang membutuhkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah kota, melalui dinas terkait, harus mengambil langkah tegas dalam penanganan masalah ini, mulai dari perbaikan alat berat hingga perencanaan jangka panjang.
Pada tahun 2022, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, bahkan sempat pesimis Makassar akan meraih Piala Adipura karena TPA Antang. Mengancam akan memberi sanksi pejabat terkait karena TPA menjadi penilaian kunci untuk mendapat Piala Adipura.
Kegagalan Makassar meraih Piala Adipura pada tahun 2023 juga dikaitkan dengan kondisi TPA Antang. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Info Kejadian Makassar.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari bisik.id
- Gambar Kedua dari detik.com