Posted in

Tragis! Dosen UNM Makassar Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon!

Seorang dosen UNM Makassar bernama Harlin Yusuf ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di sebuah pohon pada Jumat, 11 Juli 2025.

Tragis! Dosen UNM Makassar Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon!

Korban diketahui bernama Harlin Yusuf, seorang pengajar di Jurusan Pendidikan Khusus, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM. Kejadian tragis ini memicu penyelidikan kepolisian dengan dugaan awal bahwa korban meninggal akibat bunuh diri karena depresi. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Makassar.

Misteri Penemuan dan Identifikasi Awal

Jenazah Harlin Yusuf ditemukan oleh warga yang melintas di lahan kosong depan Poltekkes Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar. Saksi mata yang menemukan jenazah segera memberitahu petugas keamanan kampus, yang kemudian meneruskan laporan kepada Babinsa setempat dan pihak kepolisian.

Polisi dari Polsek Rappocini, dipimpin oleh Kompol Ismail, segera tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pada tahap awal identifikasi, tim Dokpol Polda Sulsel dan Inafis menghadapi kesulitan karena korban tidak membawa tanda pengenal.

Namun, melalui serangkaian pemeriksaan, identitas korban akhirnya terungkap sebagai Harlin Yusuf, seorang dosen UNM. Di dekat lokasi penemuan, polisi juga menemukan sebuah sepeda motor dengan nomor polisi DD 6618 FT yang diduga kuat milik korban, karena tidak ada warga sekitar yang mengakui kepemilikannya.

Penyelidikan Polisi dan Dugaan Bunuh Diri

Dari hasil pemeriksaan awal yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara, pihak kepolisian memastikan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Harlin Yusuf. Kompol Ismail, Kapolsek Rappocini, menegaskan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan murni kasus bunuh diri dan tidak ada indikasi penganiayaan.

Meskipun demikian, polisi menyatakan akan tetap menangani kasus ini untuk mendalami penyebab pasti di balik keputusan tragis korban. Dugaan kuat mengarah pada depresi sebagai pemicu korban mengakhiri hidupnya. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa Harlin Yusuf diduga mengalami depresi setelah istrinya kembali ke Kendari.

Selain itu, korban diketahui tinggal sendiri di Makassar. Pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman dan mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak untuk mengungkap motif sebenarnya di balik insiden tragis ini, karena hingga saat ini belum ditemukan petunjuk yang jelas.

Baca Juga: Tegur Parkir Liar, Tukang Parkir di Makassar Malah Dibacok Parang

Reaksi dari Lingkungan Kampus dan Keluarga

Reaksi dari Lingkungan Kampus dan Keluarga

Kabar mengenai kematian Harlin Yusuf telah dikonfirmasi oleh pihak Universitas Negeri Makassar (UNM). Kepala Humas UNM, Burhanuddin, membenarkan bahwa korban adalah salah satu dosen pengajar di UNM dan menyampaikan bahwa pihak fakultas telah menyampaikan ucapan duka.

Hal senada juga disampaikan oleh Dekan FIP UNM, Prof Abdul Samad, yang menegaskan bahwa Harlin Yusuf adalah dosen mereka di Jurusan Pendidikan Khusus. Tragedi ini tentu saja menjadi sorotan publik, terutama di kalangan civitas akademika UNM.

Korban diketahui berstatus sebagai dosen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan merupakan alumni dari Universitas Halu Oleo Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Keluarga Harlin Yusuf, dalam keputusan yang mengharukan, menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Jenazah korban pun telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.

Pentingnya Kesadaran Akan Kesehatan Mental

Kasus kematian Dosen UNM Makassar menjadi pengingat penting akan seriusnya isu kesehatan mental dan depresi. Depresi adalah kondisi yang kompleks dan dapat memengaruhi siapa saja, tanpa memandang latar belakang atau status sosial. Kondisi ini sering kali tidak terlihat dan dapat mendorong individu pada tindakan ekstrem jika tidak ditangani dengan tepat.

Masyarakat perlu lebih peka dan peduli terhadap tanda-tanda depresi pada orang-orang di sekitar. Penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan tidak menghakimi, sehingga individu yang berjuang dengan kesehatan mental merasa nyaman untuk mencari bantuan.

Langkah Pencegahan dan Bantuan Profesional

Bila ada seseorang yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan pemikiran untuk bunuh diri, sangat dianjurkan untuk segera mencari bantuan profesional. Berbagai layanan dan hotline kesehatan jiwa tersedia untuk memberikan dukungan dan konsultasi.

Di Jakarta, misalnya, Dinas Kesehatan menyediakan psikolog gratis di 23 Puskesmas bagi warga yang memiliki BPJS dan ingin berkonsultasi mengenai kesehatan jiwa. Konsultasi juga dapat dilakukan secara daring melalui laman sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id, yang memungkinkan penjadwalan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas jika diperlukan.

Selain itu, ada beberapa lembaga lain yang dapat dihubungi, seperti Yayasan Pulih, Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, dan LSM Jangan Bunuh Diri, yang semuanya siap memberikan dukungan dan pendampingan.

Kesimpulan

Kematian tragis Dosen UNM Makassar yang ditemukan tewas tergantung di pohon di Makassar menjadi sorotan dan diselidiki polisi sebagai kasus bunuh diri yang diduga karena depresi. Penemuan jenazah oleh warga, proses identifikasi yang sempat terkendala, hingga konfirmasi dari pihak kampus.

Semuanya menggarisbawahi urgensi perhatian terhadap kesehatan mental. Kasus ini bukan hanya tentang sebuah kematian, tetapi juga pengingat kolektif bagi masyarakat untuk lebih peduli, responsif, dan proaktif dalam mendukung individu yang berjuang dengan masalah kesehatan mental.

Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di INFO KEJADIAN MAKASSAR.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari makassar.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari www.detik.com