Dinkes Provinsi Sulsel mengumumkan bahwa temukan satu kasus suspek COVID-19 di Makassar pada tanggal 21 Juni 2025.
Kepala Dinkes Sulsel, Ishaq Iskandar, menegaskan bahwa meskipun ada kasus suspek, kondisi pasien tidak berbahaya dan telah ditangani oleh tim kesehatan. Penemuan ini mendorong Dinkes Sulsel untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pemeriksaan kesehatan di titik-titik kedatangan seperti bandara dan pelabuhan.
Serta mengantisipasi penyebaran penyakit dari mobilitas tinggi masyarakat, termasuk jemaah haji yang kembali dari Mekkah. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Makassar.
Dinkes Sulsel Temukan Satu Kasus Suspek COVID-19 di Makassar
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) telah mengonfirmasi penemuan satu kasus suspek COVID-19 di Makassar pada bulan Juni 2025 ini. Kasus suspek ini merujuk pada seseorang yang diduga kuat terpapar virus corona. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Ishaq Iskandar.
Menyatakan bahwa meskipun ada deteksi satu kasus, kondisi pasien tidak menimbulkan masalah serius setelah pemeriksaan. Kasus ini dilaporkan telah ditangani dengan baik dan dinyatakan aman. Pengawasan ketat terus dilakukan untuk mencegah potensi penyebaran virus di masyarakat.
Respons dan Tindakan Dinkes Sulsel
Menanggapi penemuan kasus suspek ini, Dinkes Sulsel segera berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut dan pengawasan ketat terhadap potensi penyebaran. Ishaq Iskandar menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi untuk mengantisipasi kemungkinan serangan virus.
Ia juga menegaskan bahwa kondisi individu yang menjadi suspek tersebut saat ini sudah sehat. Proses penanganan yang cepat dan efektif ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat di Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Istri Oknum Polisi Makassar Melapor Propam Usai Dianiaya Berkali-kali
Kewaspadaan dan Pencegahan Penyakit Menular
Kepala Dinkes Sulsel, Ishaq Iskandar, menekankan pentingnya masyarakat untuk tetap waspada terhadap berbagai penyakit, terutama di tengah tingginya mobilitas orang dari negara-negara seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Iskandar mengimbau agar kewaspadaan dini ditingkatkan, sama seperti kewaspadaan terhadap narkoba, penyakit juga harus diwaspadai.
Pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat perlu diantisipasi, baik di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin maupun di Pelabuhan Makassar. Proses pemeriksaan kesehatan ini sudah berjalan oleh Balai Besar Karantina Kesehatan, dimulai dengan pengisian kartu kesehatan. Jika ada penumpang yang mengalami demam, flu, atau batuk, mereka akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Koordinasi dan Antisipasi Khusus
Ishaq Iskandar juga menyoroti pentingnya koordinasi yang baik dalam menghadapi potensi penyebaran penyakit, termasuk bagi jemaah haji yang kembali dari Mekkah. Menurutnya, Dinkes Sulsel telah berkoordinasi untuk mengantisipasi hal-hal seperti kemungkinan virus yang dibawa oleh jemaah haji saat debarkasi di Makassar.
Ia berharap dengan upaya bersama dan dukungan media dalam menyebarkan informasi ini, kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik. Masyarakat juga diminta untuk senantiasa berperilaku sehat, menjaga protokol kesehatan, dan mencuci tangan setelah bepergian dari luar.
Gejala dan Penanganan Mirip COVID-19
Ishaq Iskandar juga menyebutkan bahwa gejala COVID-19 saat ini bisa menyerupai flu, batuk, dan demam biasa, namun proses penyembuhannya bisa memakan waktu lebih lama. Ia bahkan menyinggung bahwa penyakit tuberkulosis (TBC) memiliki gejala yang mirip dengan COVID-19.
Jika seseorang mengalami batuk yang berkepanjangan lebih dari tiga minggu, terutama jika batuk dahak disertai bercak darah, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Sulsel sudah siap menangani kasus-kasus seperti ini, dilengkapi dengan tes cepat molekuler dan obat-obatan gratis.
Dinkes Sulsel menghimbau agar masyarakat segera melaporkan jika mengalami gejala tersebut untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Terkait vaksin TBC, Ishaq menambahkan bahwa saat ini belum tersedia di Sulsel dan masih dalam tahap uji coba di tingkat pusat. Namun, bagi penderita TBC, sangat disarankan untuk tidak menghentikan pengobatan sampai dinyatakan sembuh guna mencegah resistensi obat.
Kesimpulan
Dinkes Sulsel telah berhasil mendeteksi dan menangani satu kasus suspek COVID-19 di Makassar, dengan kondisi pasien yang sudah membaik dan tidak menimbulkan bahaya. Langkah-langkah antisipasi dan koordinasi lintas sektor terus ditingkatkan, terutama dalam menghadapi mobilitas penduduk dan kepulangan jemaah haji.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, menjaga protokol kesehatan, dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala yang mencurigakan. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Info Kejadian Makassar.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.antaranews.com
- Gambar Kedua dari www.detik.com