Posted in

Mahasiswa Makassar Demo 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Puluhan mahasiswa dari berbagai aliansi di Makassar menggelar unjuk rasa pada Senin, memperingati satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.

Mahasiswa-Makassar-Demo-1-Tahun-Pemerintahan-Prabowo-Gibran

Aksi ini dilakukan di dua titik strategis, yakni pertigaan Jalan A P Pettarani dan Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Makassar.

Sorotan Mahasiswa Pada Program MBG

Dalam orasinya, mahasiswa menyoroti berbagai persoalan yang terjadi selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran. Salah satu fokus utama adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka menilai program ini tidak berjalan efektif karena pengelolaannya yang buruk dan rawan praktik korupsi.

“Kita lihat program MBG sudah banyak memakan korban keracunan. Korban utamanya adalah anak-anak, penerus bangsa kita. Kami yakin program ini lebih banyak dijadikan ladang keuntungan daripada benar-benar memperhatikan kesehatan masyarakat,” tegas salah satu orator melalui pengeras suara.

Mahasiswa menekankan bahwa program sosial seharusnya benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Mereka menilai MBG belum memberikan manfaat yang optimal dan justru menimbulkan risiko bagi generasi muda.

Masalah Distribusi BBM yang Belum Terselesaikan

Selain kritik terhadap MBG, mahasiswa juga menyoroti persoalan distribusi bahan bakar minyak (BBM). Mereka menuding masih banyak praktik mafia dan penimbunan yang merugikan masyarakat.

“Di sektor bahan bakar, pemerintahan Prabowo-Gibran seolah tutup mata dengan kelangkaan BBM yang terjadi di beberapa wilayah. Dugaan penimbunan pun belum ada kejelasan,” ujar salah satu peserta aksi.

Mahasiswa menekankan bahwa ketersediaan BBM sangat penting bagi mobilitas dan kegiatan ekonomi masyarakat. Mereka menuntut pemerintah segera melakukan tindakan tegas terhadap dugaan praktik mafia yang mengganggu distribusi energi nasional.

Baca Juga: Makassar Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Jetski Internasional, Lima Negara Ikut

Pendidikan dan HAM Belum Menjadi Prioritas

Pendidikan-dan-HAM-Belum-Menjadi-Prioritas

Jenderal Lapangan (Jendlap) PMII UIN Alauddin Makassar, Awal Nugraha, menyoroti kondisi sektor pendidikan yang menurutnya masih dianggap kebutuhan sekunder oleh pemerintah. Ia menegaskan, kesejahteraan guru dan kualitas pendidikan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional.

“Pendidikan kini seolah dianggap urusan kedua. Kami berharap besar agar rezim Prabowo-Gibran benar-benar memperhatikan pendidikan, memastikan kesejahteraan guru, serta meningkatkan kualitas layanan pendidikan,” katanya.

Selain itu, mahasiswa juga mengangkat isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang belum tuntas. Mereka menekankan adanya kriminalisasi terhadap aktivis dan jurnalis yang perlu ditindaklanjuti.

“Kami menuntut pemerintah menyelesaikan kasus-kasus HAM, baik dari masa lalu maupun isu terbaru yang muncul beberapa bulan terakhir. Penegakan HAM adalah indikator keberpihakan pemerintah terhadap rakyat,” ujar Awal.

Tuntutan Evaluasi Besar-Besaran

Mahasiswa menegaskan bahwa satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran harus menjadi momentum evaluasi besar-besaran terhadap semua program dan kebijakan publik. Mereka menilai evaluasi ini penting agar program yang dijalankan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Kami meminta Presiden dan Wakil Presiden melakukan evaluasi menyeluruh di berbagai sektor. Utamakan pendidikan dan kesejahteraan rakyat, bukan hanya program MBG yang kontroversial,” tegas salah satu peserta aksi.

Mahasiswa berharap pemerintah lebih transparan, responsif, dan fokus pada sektor yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, termasuk pendidikan, energi, dan perlindungan HAM.

Kesimpulan

Unjuk rasa mahasiswa di Makassar ini menandai kritik publik terhadap satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran. Fokus mereka bukan hanya pada program sosial seperti MBG, tetapi juga distribusi BBM, pendidikan, dan perlindungan HAM. Aksi ini menunjukkan kesadaran generasi muda untuk menuntut pemerintah lebih serius dalam menjalankan amanah rakyat.

Polisi pun tetap siaga untuk menjaga keamanan dan kelancaran lalu lintas, sementara mahasiswa menegaskan tuntutan mereka agar pemerintah melakukan evaluasi besar-besaran.

Aksi ini menjadi peringatan penting bagi pemerintah: satu tahun bukan sekadar angka, tetapi cerminan sejauh mana kebijakan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Makassar dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpecaya hanya di Info Kejadian Makassar.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari kompas.com
  2. Gambar Kedua dari sindonews.com