Guru SD di Makassar berinisial IPT (32) kini menjadi sorotan setelah diduga melecehkan siswinya sendiri sebanyak 56 kali.

Korban, siswi berusia 12 tahun, mengalami tekanan batin hingga akhirnya menceritakan kejadian ini ke tetangganya yang kemudian melapor ke orang tua dan pihak sekolah.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Makassar.
Kronologi Pelaporan dan Penangkapan Pelaku
Kasus pelecehan seksual terhadap siswi kelas 6 SD Inpres Mangga Tiga, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, terungkap ketika korban tidak tahan dengan tekanan batin akibat tindakan guru wali kelasnya, IPT. Korban awalnya menceritakan kejadian tersebut kepada tetangga, yang kemudian menyampaikan kepada orang tua korban. Orang tua melanjutkan informasi ini ke pihak sekolah, yang akhirnya melapor ke kepolisian.
Setelah laporan diterima, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku di Kabupaten Maros. IPT kemudian dibawa ke Polrestabes Makassar untuk diperiksa lebih lanjut. Kepolisian menyatakan pelaku membantah melakukan pelecehan, namun keterangan korban dan hasil visum medis menunjukkan adanya luka-luka akibat kekerasan seksual.
Kasus ini menjadi perhatian serius bagi aparat kepolisian dan masyarakat. Penangkapan pelaku dianggap langkah penting untuk menegakkan hukum serta memberikan perlindungan dan keadilan bagi korban. Proses hukum pun terus berjalan untuk memastikan pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya.
Modus Aksi dan Pola Pelecehan
Pelaku melakukan aksinya dengan memanfaatkan kedekatannya sebagai guru wali kelas. Ia mengundang korban ke kontrakannya yang dekat dengan sekolah dengan modus membuka les privat. Sepanjang Februari hingga Juli 2025, pelaku melakukan tindak asusila, menyuruh korban membuka pakaian dan melakukan perbuatan layaknya suami istri.
Selain itu, pelaku juga mengirim pesan mesra dan foto tidak senonoh melalui WhatsApp kepada korban. Total pelecehan diduga mencapai 56 kali, termasuk tujuh kali persetubuhan yang meninggalkan luka robekan pada korban. Tindakan ini menyebabkan trauma mendalam, yang membuat korban sulit menceritakan kejadian tersebut hingga tekanan batin semakin berat.
Modus pelaku yang sistematis menunjukkan adanya pola kekerasan seksual yang harus menjadi perhatian serius. Kasus ini memperlihatkan bahwa pengawasan di lingkungan pendidikan perlu diperketat agar tidak ada oknum yang menyalahgunakan posisi dan kepercayaan yang dimiliki.
Baca Juga: Guru PPPK Makassar Dituding Lecehkan dan Menggoda Murid Lewat WhatsApp
Reaksi Pihak Sekolah dan Hukum

Pihak sekolah mengecam keras tindakan pelaku dan menyerahkan seluruh proses hukum kepada aparat kepolisian. Kepala SD Inpres Mangga Tiga menegaskan pentingnya perlindungan anak di lingkungan sekolah dan berharap kasus ini menjadi pelajaran agar pihak sekolah lebih waspada terhadap potensi kekerasan seksual.
Polisi terus melakukan penyidikan mendalam terhadap pelaku. Penegakan hukum yang tegas menjadi langkah penting untuk memberikan keadilan bagi korban serta mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan. Aparat kepolisian juga memantau kemungkinan adanya korban lain yang belum melapor.
Selain itu, sekolah bersama orang tua dan masyarakat diharapkan lebih aktif dalam pengawasan. Edukasi mengenai pelecehan seksual dan cara melindungi anak menjadi sangat penting agar lingkungan pendidikan aman dan nyaman bagi seluruh siswa.
Dampak Psikologis dan Korban Mengalami Trauma
Korban mengalami trauma berat akibat pelecehan yang berlangsung berulang kali. Tekanan batin yang berkepanjangan membuat korban awalnya sulit untuk menceritakan kejadian tersebut. Kuasa hukum korban menyatakan kemungkinan ada siswi lain yang turut menjadi korban dan mengalami trauma serupa.
Kasus ini memicu keprihatinan luas dari masyarakat dan penggiat perlindungan anak. Banyak pihak menyerukan perlunya pengawasan dan edukasi yang lebih intensif mengenai pelecehan seksual di sekolah agar tragedi serupa tidak terulang.
Keberanian korban untuk bercerita dan ketegasan aparat dalam menindak pelaku menjadi contoh penting. Upaya bersama dari sekolah, keluarga, dan pihak berwenang sangat diperlukan agar anak-anak dapat belajar dan tumbuh dengan aman, tanpa takut mendapat perlakuan tidak wajar dari oknum guru atau siapapun.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Makassar dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpecaya hanya di Info Kejadian Makassar.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari liputan6.com