Posted in

Aktivis Ditikam Brutal Picu Penyerangan OTK di Makassar, 2 Orang Ditangkap

Kasus penikaman terhadap seorang aktivis muda di Kota Makassar telah memicu respons serius dari berbagai pihak, terutama setelah munculnya serangan oleh kelompok orang tak dikenal (OTK) di sejumlah kampus.

Aktivis Ditikam Brutal Picu Penyerangan OTK di Makassar, 2 Orang Ditangkap

Hingga kini, dua orang telah ditangkap terkait insiden ini, sementara polisi terus mengejar pelaku inti yang diduga berada di balik serangan bersenjata tersebut. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Makassar.

Aktivis Ditikam di Jalan Karunrung

Pada Selasa malam, 30 Juli 2025 sekitar pukul 22.00 Wita, seorang aktivis berinisial AF (24) ditusuk di bagian perut oleh orang tak dikenal di Jalan Karunrung, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar. Korban dilaporkan menerima telepon misterius yang meminta lokasi keberadaannya melalui media sosial sebelum akhirnya mendatangkan pelaku ke rumahnya.

Setelah menerima telepon dari nomor tak dikenal, AF dikonfrontir oleh pelaku yang tiba berboncengan motor bersama lima rekannya. Meskipun korban menyambut tamu tersebut dengan santai dan mengajak duduk. Tak lama kemudian pelaku menikam korban tanpa alasan jelas.

Korban berhasil menyelamatkan diri keluar ke jalan, kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan intensif.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengecam keras insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa apabila penikaman ini terkait aktivitas advokasi korban. Maka kasus ini merupakan bentuk teror terhadap kebebasan berekspresi sesuatu yang mengancam demokrasi Indonesia.

Ledakan Serangan OTK di Lima Kampus

Dalam waktu seminggu pascakejadian penikaman, Kamis, 24 Juli 2025. Muncul laporan bahwa sekelompok OTK bersenjata tajam menyerbu lima kampus di Makassar: Undipa, UIM, UNM, Unismuh, dan UMI. Penyerangan ini diduga terkait erat dengan penikaman terhadap AF, meski motif pastinya masih dalam penyelidikan intensif.

Kasat Intelkam Polrestabes Makassar, Kompol Asdar, menyatakan bahwa OTK ini kemungkinan besar bereaksi terhadap peristiwa penikaman dengan melakukan serangan terkoordinasi di lantai kampus demi menebar ketakutan. Menyusul kejadian ini, polisi meningkatkan patroli dan persiapan pengamanan di lingkungan kampus.

Baca Juga: Gegas! Polrestabes Makassar Musnahkan 11,8 Kg Sabu-Ganja Asal China

Dua Pelaku Tersangka Ditangkap

Dua Pelaku Tersangka Ditangkap

Hingga saat laporan ini disusun, pihak kepolisian telah menangkap dua orang tersangka yang diduga terkait dalam serangan OTK di kampus. Namun, pelaku utama penusukan terhadap AF disebut belum tertangkap.

Polisi kini bekerja sama dengan berbagai unit, termasuk Tim Jatanras Polrestabes Makassar. Untuk mengidentifikasi pelaku menggunakan rekaman CCTV, saksi, dan bukti fisik lainnya.

Polisi tetap berhati-hati dalam penegakan hukum setiap informasi identitas pelaku harus diverifikasi sebelum dilakukan penangkapan. Kapolrestabes menyebut sudah memiliki nama namun proses verifikasinya masih berjalan.

Motif Dugaan dan Ancaman Terhadap Aktivisme

Analisa awal menyimpulkan bahwa motif di balik insiden ini bisa berkaitan dengan sikap kritis atau aktivitas advokasi yang dilakukan oleh korban, yang dianggap mengganggu kepentingan kelompok tertentu. Serangan terorganisir ini tampak sebagai bentuk intimidasi terhadap aktivis dan bisa memicu ketakutan di kalangan penggerak sosial.

Fenomena ini juga menambah daftar kasus di Makassar di mana premanisme, pengeroyokan. Atau serangan kelompok bersenjata terjadi di tengah dinamika pergerakan sosial. Beberapa pengamat hukum menyebut bahwa kasus-kasus seperti ini semakin menunjukkan adanya pembiaran terhadap aksi kekerasan oleh OTK jika tidak segera ditindak tegas.

Kesimpulan

Kasus penikaman terhadap aktivis AF di Makassar dan penyerangan OTK di kampus secara keseluruhan merupakan alarm serius bagi demokrasi dan kebebasan berpendapat di Tanah Air.

Meskipun dua tersangka telah ditangkap, tantangan paling besar adalah mengungkap pelaku utama serta kemungkinan keterlibatan aktor intelektual di balik aksi kekerasan tersebut.

Respons cepat kepolisian, dukungan dari DPR, dan keterlibatan aktif lembaga masyarakat sipil menjadi kunci agar kasus ini tidak berhenti sebagai misteri. Pembiaran kekerasan terhadap aktivis sama saja meruntuhkan fondasi demokrasi itu sendiri.

Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Makassar. Termasuk insiden keamanan dan bencana alam. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Makassar sekarang juga.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari sulawesi.viva.co.id
  • Gambar Kedua dari regional.kompas.com