Posted in

Aksi Remaja di Manggala Makassar Berujung Penangkapan Karena Miras

Enam remaja diamankan oleh Polsek Manggala, Makassar, pada Sabtu dini hari, 4 Oktober 2025, saat tengah berpesta minuman keras.

Aksi Remaja di Manggala Makassar Berujung Penangkapan Karena Miras

Pada Sabtu dini hari, 4 Oktober 2025, Polsek Manggala Makassar mengamankan enam remaja yang tengah menggelar pesta minuman keras (miras) di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Borong, Jalan Borong Raya, Lorong Mustika, Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala.

Dalam operasi tersebut, polisi juga menyita sejumlah senjata tajam, termasuk samurai dan busur panah.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Makassar.

Usia Remaja yang Diamankan

Enam remaja yang diamankan polisi memiliki rentang usia cukup beragam. Dari identitas yang berhasil dihimpun, dua di antaranya masih di bawah umur, yakni AA berusia 13 tahun dan MNA berusia 14 tahun.

Sementara tiga lainnya, MA, AJ, dan MRS, masing-masing berusia 16 tahun. Termasuk kategori remaja yang seharusnya masih berada di bangku sekolah menengah.

Hanya satu pelaku, AK, berusia 23 tahun, sudah termasuk dewasa muda dan diduga menjadi penggerak atau pengawas kegiatan pesta miras tersebut.

Keberagaman usia ini menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan dan pergaulan remaja cukup berperan dalam terjadinya tindakan kriminal atau perilaku menyimpang.

Para remaja yang masih di bawah umur, seperti AA dan MNA, sangat rentan terhadap pengaruh negatif dari kelompok sebaya. Kondisi ini memicu pihak kepolisian untuk tidak hanya menindak secara hukum. Tetapi juga memberikan pembinaan agar mereka tidak kembali melakukan pelanggaran serupa di masa depan.

Barang Bukti yang Disita

Dalam penangkapan enam remaja tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti yang cukup beragam. Di antaranya terdapat dua bilah parang, satu samurai, satu ketapel, serta dua anak panah atau busur.

Selain itu, empat unit sepeda motor yang digunakan para pelaku juga diamankan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Barang bukti ini menjadi indikator potensi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh kelompok remaja tersebut, terutama jika senjata tajam digunakan untuk intimidasi atau kejahatan.

Penyitaan barang bukti ini tidak hanya bertujuan sebagai dokumentasi. Tetapi juga sebagai langkah preventif agar remaja tidak menggunakan senjata tersebut di kemudian hari.

Polisi menegaskan bahwa semua barang bukti akan dijadikan dasar untuk proses hukum. Sambil tetap memperhatikan usia para pelaku yang sebagian masih di bawah umur.

Langkah ini juga sekaligus menjadi peringatan bagi kelompok lain agar tidak meniru perilaku serupa yang dapat membahayakan diri sendiri maupun masyarakat sekitar.

Baca Juga:

Tindak Tegas Kapolsek Manggala

Tindak Tegas Kapolsek Manggala

Kapolsek Manggala, Kompol Semuel To’Longan, menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap siapapun yang mengganggu ketertiban umum, termasuk remaja yang melakukan pesta miras di lokasi publik.

Ia menyampaikan bahwa penindakan ini bukan semata-mata untuk menghukum. Tetapi juga sebagai upaya preventif agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari.

Langkah tegas ini mencakup penyitaan barang bukti, pendataan pelaku. Serta koordinasi dengan pihak keluarga agar remaja tersebut mendapatkan pembinaan.

Selain itu, Kompol Semuel menekankan pentingnya patroli rutin dan pengawasan intensif di wilayah Manggala. Terutama di lokasi-lokasi rawan seperti kawasan pemakaman atau tempat sepi yang kerap dijadikan ajang pesta miras atau aktivitas kriminal.

Ia berharap dengan pendekatan tegas sekaligus humanis ini, masyarakat merasa lebih aman, dan remaja pun bisa diarahkan ke kegiatan yang lebih positif. Tindakan tegas ini juga menjadi peringatan bagi kelompok lain yang mungkin mencoba mengulangi perilaku serupa.

Lokasi Pesta Miras yang Mengkhawatirkan

Pesta miras yang digelar enam remaja terjadi di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Borong, Jalan Borong Raya, Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Lokasi ini menjadi perhatian serius karena merupakan area publik yang seharusnya dijaga kesuciannya dan bukan tempat untuk berkumpul atau mengonsumsi minuman keras.

Keberadaan remaja di tempat seperti ini menimbulkan risiko keamanan dan keselamatan, baik bagi mereka sendiri maupun bagi warga sekitar.

Selain itu, lokasi yang sepi dan minim pengawasan membuat potensi terjadinya tindakan kriminal meningkat. Polisi menemukan sejumlah senjata tajam, termasuk samurai dan busur, yang menambah tingkat bahaya di lokasi tersebut.

Kombinasi antara minuman keras, usia remaja, dan senjata tajam di area terbuka membuat situasi menjadi sangat mengkhawatirkan, sehingga langkah cepat dari pihak kepolisian sangat diperlukan untuk mencegah insiden yang lebih serius.

Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Makassar, termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Makassar sekarang juga.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.detik.com
  • Gambar Kedua dari kumparan.com