Aksi mahasiswa Toraja di Makassar berujung ricuh ketika mereka memprotes eksekusi tongkonan Ka’pun yang kontroversial.

Demonstrasi mahasiswa terkait eksekusi tongkonan Ka’pun di Tana Toraja di depan Mapolda Sulsel pada Selasa (9/12/2205) berujung ricuh. Aksi Aliansi Gempar Mahasiswa Tana Toraja diwarnai adu mulut dan kejar-kejaran dengan polisi di Makassar, menyoroti ketegangan isu eksekusi adat yang sensitif.
Temukan berbagai informasi menarik dan bermanfaat untuk menambah wawasan Anda, hanya di Info Kejadian Makassar.
Kronologi Kericuhan Demonstrasi
Unjuk rasa bermula di depan pintu gerbang Polda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar. Massa mahasiswa Toraja berkumpul untuk menyuarakan protes mereka terkait eksekusi tongkonan Ka’pun. Suasana awalnya kondusif, namun ketegangan mulai muncul seiring berjalannya aksi.
Kericuhan pecah saat aparat kepolisian berusaha memadamkan ban yang dibakar oleh massa. Pembakaran ban ini, menurut Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Didik Supranoto, mengganggu lalu lintas dan memicu tindakan dari pihak kepolisian. Upaya pemadaman inilah yang kemudian memicu gesekan fisik.
Massa dan polisi terlibat saling dorong, bahkan hingga aksi kejar-kejaran di jalanan. Video yang beredar menunjukkan asap pekat dari pembakaran ban membubung tinggi, sementara para pengunjuk rasa berupaya menghindari kejaran polisi. Peristiwa ini berlangsung hingga pukul 15.15 WITA sebelum massa akhirnya membubarkan diri.
Tuntutan Dan Dialog Awal
Demonstrasi ini dilakukan oleh sekelompok mahasiswa asal Toraja yang tergabung dalam Aliansi Gempar Mahasiswa Tana Toraja. Mereka datang ke Mapolda Sulsel dengan satu tujuan: memprotes eksekusi tongkonan Ka’pun yang telah dilaksanakan di Tana Toraja. Isu eksekusi ini menjadi inti dari seluruh aksi.
Sebelum kericuhan terjadi, perwakilan massa sempat diterima oleh Kepala SPKT Polda Sulsel AKBP Saharuna. Dialog awal ini bertujuan untuk menampung aspirasi mahasiswa, menunjukkan adanya upaya komunikasi dari pihak kepolisian sebelum situasi memanas.
Meskipun aspirasi telah diterima, massa memilih untuk melanjutkan aksinya dengan membakar ban. Tindakan ini disinyalir sebagai bentuk kekecewaan atau tekanan tambahan setelah dialog, yang pada akhirnya memicu respons dari kepolisian dan berujung pada kericuhan.
Respons Dan Penanganan Kepolisian

Setelah aksi pembakaran ban, personel Dit Sabhara segera bertindak untuk memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Tindakan ini dilakukan untuk mengendalikan situasi dan mencegah gangguan lalu lintas yang lebih parah. Upaya ini menjadi pemicu bentrok.
Meski terjadi ketegangan dan aksi kejar-kejaran, Kombes Didik Supranoto memastikan tidak ada massa yang diamankan atau ditahan. Pihak kepolisian fokus pada penanganan situasi dan memastikan keamanan umum, daripada melakukan penangkapan terhadap demonstran.
Didik juga menegaskan bahwa perwakilan pengunjuk rasa telah diterima dengan baik oleh Kepala SPKT AKBP Saharuna, didampingi oleh piket Ditkrimum dan piket Bidpropam Polda Sulsel Brigjen Muh Said. Setelah kericuhan mereda, situasi di depan Mapolda Sulsel kembali kondusif.
Latar Belakang Eksekusi Tongkonan Ka’pun
Eksekusi Tongkonan Ka’pun di Tana Toraja yang menjadi pemicu demonstrasi ini diketahui berlangsung pada Jumat (5/12) sebelumnya. Proses eksekusi ini tidak berjalan mulus karena mendapat perlawanan sengit dari pihak keluarga yang mengklaim kepemilikan adat atas tongkonan tersebut.
Dalam proses eksekusi tersebut, aparat kepolisian sempat mengamankan dua orang dari pihak keluarga yang melakukan perlawanan. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan dan klaim adat terhadap tongkonan, yang seringkali menjadi sumber sengketa dan konflik.
Meskipun sempat diamankan, kedua orang tersebut kemudian dikembalikan melalui kebijakan Kapolres. Ini menunjukkan pendekatan yang lebih lunak dari pihak kepolisian dalam menangani sensitivitas adat, meskipun eksekusi tetap dilakukan.
Dapatkan update terkini, berita terpercaya, dan informasi pilihan tentang Makassar kami hadirkan setiap hari spesial untuk Anda, hanya di sini Info Kejadian Makassar.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari