Posted in

Viral! Mahasiswa Mamuju Todongkan Parang Ke Dosen Usai Ditegur Pacaran

​​Seorang mahasiswa di Mamuju mengancam staf dosen dengan parang setelah ditegur karena berpacaran di kampus​.

Viral!-Mahasiswa-Mamuju-Todongkan-Parang-Ke-Dosen-Usai-Ditegur-Pacaran

Peristiwa ini bermula saat mahasiswa tersebut kedapatan berada di dalam ruang kampus bersama pacarnya hingga larut malam, ​pelaku kini telah diamankan oleh polisi.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Makassar.

Kronologi Kejadian

Pada Sabtu malam, 27 September 2025, seorang mahasiswa berinisial N (sekitar usia 20 tahun) di Universitas Tomakaka, Desa Tadui, Kecamatan Mamuju, kedapatan berada bersama pacarnya di dalam salah satu ruangan kampus hingga larut malam.

Staf dosen berinisial MS yang melihat situasi tersebut kemudian menegur keduanya agar meninggalkan ruang kelas dan pulang agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan di lingkungan kampus.

Namun teguran tersebut justru memicu kemarahan mahasiswa tersebut. Setelah diantar pulang oleh pacarnya, pelaku kembali ke area kampus dengan membawa sebilah parang.

Di area kampus, pelaku bertemu dengan staf dosen yang menegurnya, dan dalam sekejap emosi memuncak: ia mengayunkan parang ke arah staf dosen saat terjadi perdebatan. Dosen tersebut kemudian melakukan upaya membela diri dan berhasil meraih parang dari pelaku dalam aksi perebutan.

Begitu insiden itu terjadi, staf dosen melapor ke pihak kepolisian dan pelaku diamankan.

Tindakan Pihak Berwajib

Setelah menerima laporan dari staf dosen yang menjadi korban, pihak kepolisian Polresta Mamuju segera bergerak cepat mengamankan pelaku.

Mahasiswa berinisial N tersebut ditangkap tanpa perlawanan di kediamannya dan langsung dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga menyita sebilah parang yang digunakan pelaku dalam aksi pengancaman sebagai barang bukti.

Kapolresta Mamuju menegaskan bahwa tindakan pelaku termasuk dalam tindak pidana pengancaman dengan senjata tajam yang dapat dijerat pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Saat ini pelaku masih menjalani proses pemeriksaan intensif, sementara pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan pihak kampus untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Aparat menekankan bahwa keamanan lingkungan pendidikan harus dijaga, sehingga segala bentuk kekerasan tidak bisa ditoleransi.

Baca Juga: Bos Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar Divonis 8 Tahun Penjara

Latar Belakang Peristiwa

Latar Belakang Peristiwa

Peristiwa ini bermula dari teguran seorang staf dosen Universitas Tomakaka, Mamuju, kepada seorang mahasiswa yang kedapatan berduaan dengan pacarnya di ruang kelas pada malam hari.

Teguran tersebut dilakukan semata-mata untuk menjaga ketertiban dan citra kampus. Agar lingkungan akademik tetap terjaga dari aktivitas yang tidak pantas dilakukan di luar jam belajar. Namun, teguran sederhana itu justru memicu perasaan tersinggung pada mahasiswa yang ditegur.

Setelah peristiwa teguran, mahasiswa berinisial N itu kembali ke kampus dengan membawa sebilah parang. Ia merasa harga dirinya direndahkan di hadapan pacarnya karena teguran tersebut. Situasi emosional yang tidak terkendali membuatnya bertindak nekat hingga mencoba mengancam staf dosen dengan senjata tajam.

Dari sinilah insiden yang kemudian viral itu terjadi dan menarik perhatian publik, karena dianggap mencoreng dunia pendidikan sekaligus menjadi peringatan tentang pentingnya pengendalian emosi di lingkungan akademik.

Pentingnya Etika dan Aturan Kampus

Etika dan aturan kampus memiliki peran penting dalam menjaga suasana akademik yang kondusif. Kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang pembentukan karakter mahasiswa agar mampu bersikap profesional, santun, dan bertanggung jawab.

Dengan mematuhi aturan, mahasiswa belajar mengendalikan diri, menghormati sivitas akademika. Serta menjaga nama baik lembaga pendidikan yang menjadi wadah mereka menimba ilmu.

Ketika aturan dan etika kampus dilanggar, dampaknya bisa meluas, bukan hanya pada individu yang melanggar. Tetapi juga pada reputasi kampus secara keseluruhan.

Kasus mahasiswa yang nekat menodongkan parang kepada dosen setelah ditegur adalah contoh nyata bagaimana kurangnya pemahaman dan penerapan etika dapat menimbulkan insiden serius.

Oleh karena itu, penting bagi setiap mahasiswa untuk menyadari bahwa kepatuhan terhadap aturan kampus merupakan bagian dari pendidikan moral dan sosial yang tak kalah penting dibanding capaian akademik.

Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Makassar. Termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Makassar sekarang juga.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.detik.com
  • Gambar Kedua dari titiksulbar.com